![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRgu7fBgA5OHsnMgQEbu-aqw__A3ikaitNEkXWftKTY8CerIdo1KHOX1PuXU8-6fhigMDOaeGtNtQahYMnk2oVOs-qEeP7tiO56JXRbBpMpjEFFvbQOCCbxdzaCZJokMrR52hF9PKVrwOb/s16000/akta_adopsi_1.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXB7z1a8zHk38B8KtFQjKZgfXugEdTvlxyztYkEDnmtYo28JEkvaDXsAv0OCkeMPX-60oEMl3ZgDHGdyXyiWmRA7b_lzaEn8yBveXoZW2W3gNOp-uIX7cOFRMnbomgCGegOjjWaOzRLSUT/s16000/01b920e8-bf63-44b3-b2a8-1bd1fb5dd7a6.jpg)
Negara Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 pada hakikatnya berkewajiban memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status hukum atas setiap peristiwa kependudukan dan peristiwa penting yang dialami oleh Penduduk Indonesia. Pengakuan status hukum pada peristiwa penting di sini salah satunya adalah diterbitkannya akta pengakuan anak dengan dasar hukum UU Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan sebagaimana terakhir diubah dengan UU Nomor 24 tahun 2013 tentang perubahan UU Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan.
(